Senin, 15 Juli 2013

Formula Pembuat Puisi dan Mesin Pembuat Puisi

Bagi sebagian orang membuat puisi itu sulit. Sebagian lainnya merasa membuat puisi itu mudah. Lha bagi teman teman yang merasa membuat puisi itu sulit, mungkin tips di bawah ini bisa sedikit membantu kita dalam menemukan ide dalam membuat puisi. BAGI Teman teman yang kebetulan guru BAHASA INDONESIA atau yang punya minat mengajarkan puisi kepada para remaja, semoga tips ini ada manfaatnya

TIPS yang pertama saya dapatkan dari tulisan MAS AS Laksana, sebenarnya saya bacanya di sebuah koran, tetapi saya gugel ternyata ada juga di blog beliau : http://as-laksana.blogspot.com/2013/03/menulis-semacam-puisi.html

================================================
“Misalkan kita membuat kalimat sederhana ‘Ia memesan es kelapa muda dan semangkuk soto’. Untuk menjadikannya puisi kita bisa mengganti soto dengan prahara, atau air mata, atau  kecemasan, dan sebagainya,” katanya.

Saya mendengarkannya, sembari menyusun di dalam benak sebuah kalimat “Ia memesan es kelapa muda dan semangkuk air mata.” Rasa-rasanya ia benar. Mengganti “soto” dengan “air mata” sudah menjadikan kalimat itu terasa seperti selarik puisi.

Setelah percakapan itu, saya merasa akan sanggup menulis dua puluh puisi setiap hari, apes-apesnya tujuh belas. Bukankah formulanya sudah ada dalam genggaman? Rupanya bukan hanya sayur lodeh yang ada resepnya, puisi pun ada.

Dengan menggantungkan diri pada resep menulis puisi itu, pada malam harinya di kamar penginapan, saya membuat sebuah bait sebagai berikut:

Saya Mencuci Rembulan

Saya mencuci rembulan malam itu/Ia menaburkan bunga ke jantung hati di piring keramiknya./Sebuah isyarat tiba-tiba jatuh di piring keramik itu./Ia menjerit./Dan ia ingat salak anjing yang mencekam tengkuknya./Ada bau kenangan terbakar dan ia tak bisa menebak siapa/yang bakal datang nanti dinihari./Mungkin kabut. Mungkin ular yang menghilang dalam kabut.

Yang saya lakukan sebenarnya adalah membuat beberapa kalimat sederhana di bawah ini:

1. Saya mencuci baju malam itu.
2. Ia menaburkan garam ke nasi di piring keramiknya.
3. Seekor cecak tiba-tiba jatuh di piring keramik itu. Ia menjerit.
4. Dan ia ingat sesuatu yang mencekam tengkuknya.
5. Ada bau sampah terbakar.
6. Ia tak bisa menebak siapa yang bakal datang nanti dinihari.
7. Mungkin tetangganya. Mungkin mahasiwa yang indekos di rumah tetangganya.

Setelah itu saya mengganti "baju" dengan "rembulan", "garam" dengan "bunga", "nasi" dengan "jantung hati", dan lain-lain. Maka kalimat-kalimat sederhana itu menjadi seperti sebait puisi.


* KURASA PARA REMAJA akan demen membuat puisi jika diajarkan tips ala mas AS LAKSANA ini.

==================================================

TIPS DI atas adalah Formula Mudah membuat puisi. lha selain memakai rumus/formula mudah pembuatan puisi, CARA MUDAH LAIN untuk membuat puisi adalah memakai MESIN PEMBUAT PUISI.

Kita ketik saja digugel Poetry Machine atau Poetry Engine, lha kita akan menemukan banyak situs pembuat puisi instan. Kurasa ini akan menarik bagi anak-anak SD atau sekolah menengah. Sayangnya saya baru menemukan mesin ini dalam bahasa Inggris, belum nemu yang menciptakan puisi Bahasa Indonesia

Berikut ini contoh situsnya : http://teacher.scholastic.com/writewit/poetry/poetry_engine.htm

Kedua tips di atas saya rasa bermanfaat untuk menciptakan rasa suka anak anak muda kita terhadap puisi. Untuk saat ini , puisi puisi yang diciptakan oleh mesin mesin instan tersebut tentu saja memang masih kalah keren bila dibandingkan dengan puisi ciptaan seniman puisi beneran :)
Tetapi di masa depan, kita tidak tahu seberapa hebat teknologi mampu berkembang, termasuk juga dalam pembuatan puisi puisi instan.

Bagaimana pendapat anda ?

Salam

Tidur Para Penasehat Raja

Tidur
    Para Penasehat Raja


Apakah kamu ingat kisah Tiga Negara
   Liu Bei dan para ksatria
   menunggu Zhuge Liang tidur ?
Betapa geramnya Zhang Fei nan perkasa
menunggu sedemikian lamanya.

"Dasar Kurang ajar orang desa
kakandaku menunggu malah pura pura tidur
akan kubakar rumahnya hendak kulihat
apakah dia masih bisa tidur. "

"Pergilah engkau keluar mencari udara segar.
Tenangkanlah dirimu" kata Liu Bei.

Apakah kamu ingat menjelang perang Bharatayudha
     Arjuna nan perkasa dan raja besar Duryudana
     menunggu Krishna tidur ?
Krishna menatap Arjuna yang bersimpuh di kakinya
ketika dia membuka matanya

"Arjuna, kau yang lebih muda.
 Pilihlah bagimu 
aku tanpa senjata
atau sejuta tentara Dwaraka ?"

"Sri Krishna, dirimu sebagai kusir keretaku
jauh lebih berharga dari sejuta laskar Dwaraka,"kata Arjuna


Apakah kamu juga ingat sepenggal kisah dalam Ramayana
     Rahwana raja perkasa membangunkan tidur adiknya
     Kumbakarna sang pertapa ?
"Bangunkan Kumbakarna, karena tidak ada lagi senopati
yang mampu menghadapi pasukan Rama Wijaya "

"Kandaku, kembalikan saja Dewi Sinta !"

"Diam kau Kumbakarna, tegakah engkau melihat
mereka datang menghancur leburkan negerimu...
Di mana baktimu kepada negara ? "


Liu Bei tidak pernah membangunkan Zhuge Liang
Begitu juga Arjuna tidak pernah membangunkan Krishna.
karena itulah mereka tetap bertahan

Rahwana dalam kecemasannya telah membangunkan Kumbakarna sang pertapa.
Secemas itu jugakah Murid murid  Yesus yang merengek membangunkan gurunya
ketika diterpa badai.
Bukankah para guru bijaksana masih bersama mereka ?

Guru kami rindu fisikmu
bukan marwahmu
Adikku kakak rindu kesaktianmu
bukan kebesaran jiwamu

Siapa yang akan bertahan
siapa yang tumbang
cuma  tergantung oleh satu benang kecemasan


Apakah engkau masih berniat
         membangunkan mereka yang tidur ?


...

LPO - 05/08/2013

Jumat, 01 Oktober 2010

PUSING

kepala pusing
kuping berdenging
kubawa chatting


langsung
cling !

By Semar Oye

Jumat, 04 Juni 2010

TAK SENDIRI

Aku sendiri di mata mereka
Aku berdua di mata jiwa

Kakiku mengayun bersama kakiNya
Tanganku dituntun tanganNya

Jakarta, 30 Mei 2010

Minggu, 30 Mei 2010

AKU DEBU

Aku ini debu
yang menjadi biji mataMu
selalu......

Jakarta, 30 Mei 2010

Sabtu, 29 Mei 2010

NOMOR

kuhapus nomormu
agar jemariku tak tergoda mengirim pesan
karena aku wanita yang lebih suka menunggu

Jumat, 28 Mei 2010

SATE AYAM

5 tusuk, jangan ada lemaknya
sepotong lontong ukuran sedang
bumbu kacang yang berlimpah
beri sambal sesendok
memberi makan cacing di usus

oleh : Fanny Fredlina